Loading...

10 Struktur Tubuh Jamur, Gambar dan Penjelasannya Lengkap

Advertisement
Dilihat dari struktur tubuhnya, jamur memiliki ciri-ciri yang berguna untuk mengenal apakah suatu organisme merupakan jamur atau bukan. Organisme  yang termasuk jamur bisa terdiri atas satu sel maupun terdiri atas banyak sel. Jamur bersel tunggal (uniseluler), misalnya adalah ragi (Saccharomyces cerevisiae). Sedangkan jamur yang tubunya bersel banyak (multiseluler) bisa berupa jamur mikroskopis maupun jamur makroskopis.

Jamur mikroskopis adalah jamur yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop, karena memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Contoh jamur mikroskopis multiseluler adalah Aspergillus sp. dan Penicillium sp. Jamur multiseluler juga ada yang bersifat makroskopis, mudah diamati dengan mata telanjang, yang berukuran besar. Contoh jamur makroskopis adalah jamur merang (Volvariella valvacea) dan jamur kuping (Auricularia polytricha).

Jamur merupakan organisme eukariotik (eu: sejati dan cariyon: inti), yaitu organisme yang inti selnya memiliki selaput inti atau karioteka yang lengkap. Di dalam sel jamur terdapat sitoplasma dan nukleus yang kecil. Perhatikan contoh-contoh jamur mikroskopis dan makroskopis baik uniseluler maupun multiseluler berikut ini.
contoh jamur mikroskopis dan makroskopis baik uniseluler maupun multiseluler
Seperti yang telah kalian ketahui, bentuk jamur mirip dengan tumbuhan, tetapi tidak memiliki daun dan akar sejati, juga tidak memiliki klorofil sehingga jamur atau fungi tidak dapat melakukan fotosintesis. Untuk itulah jamur digolongkan atau diklasifikasikan tersendiri karena tidak dapat digolongkan dalam tumbuhan atau hewan.

Struktur Tubuh Jamur (Fungi) Secara Umum
Nah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang struktur tubuh jamur secara umum, bagian-bagian dan fungsinya. Untuk itu silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini.
struktur tubuh jamur
 Talus merupakan bentuk keseluruhan dari jamur hal ini dikarenakan jamur belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati. Talus jamur ada yang membentuk struktur mirip atau menyerupai akar, batang dan daun tumbuhan.
 Dinding sel jamur tersusun atas zat kitin dan beta-glukan. Kitin merupakan polimer karbohidrat mengandung nitrogen. Zat ini juga terdapat pada eksoskeleton hewan arthropoda, seperti laba-laba dan serangga. Senyawa kitin bersifat kuat, tetapi fleksibel. Ini berbeda dengan tumbuhan umum yang dinding selnya tersusun dari selulosa dan bersifat kaku.
 Septa (tunggal: septum) adalah dinding pemisah antara satu atau beberapa nukleus dengan nukleus yang lainnya.
 Hifa merupakan deretan sel yang membentuk benang pada jamur bersel banyak (multiseluler). Berdasarkan ada tidaknya sekat atau septa dikenal adanya hifa aseptat, hifa septat uninukleus, dan hifa septat multinukleus. Beberapa jenis jamur memiliki hifa yang tidak bersekat. Di dalam hifa tersebut terdapat banyak intisel (multinukleus) yang menyebar didalam sitoplasmanya. Bentuk hifa yang demikian disebut soenositik. Perhatikan gambar berikut ini.
macam macam bentuk hifa jamur
Berikut ini adalah penjelasan mengenai hifa aseptat, hifa septat uninukleus, hifa septat multinukleus dalam bentuk tabel.
Jenis Hifa
Pengertian Hifa
Contoh Spesies
Hifa aseptat atau hifa tidak bersepta
Yaitu hifa yang tidak mempunyai sekat atau septum dari dinding sel. Istilah lain dari hifa tipe ini adalah senosit.
Rhizopus oryzae dan Mucor mucedo.
Hifa septat uninukleus atau hifa bersepta berinti tunggal
Yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti tunggal dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki satu inti sel. Meskipun demikian, inti sel dan sitoplasma dari ruang yang satu dapat berpindah ke ruang lainnya. Hal ini dimungkinkan oleh adanya pori pada sekat-sekat tersebut.
Puccinia graminis.
Hifa septat multinukleus atau hifa bersepta berinti banyak
Yaitu hifa yang disusun oleh sel-sel berinti banyak dan memiliki sekat yang membagi hifa menjadi ruang-ruang, dan setiap ruang memiliki inti sel lebih dari satu.
Nectria cinnabarina
 Pori adalah lubang pada bagian septa yang memungkinkan sitoplasma bergerak dari sel satu ke sel lainnya untuk mendistribusikan nutrisi.

 Haustoria adalah bentuk hifa modifikasi yang dimiliki oleh jamur yang sifat hidupnya parasit. Haustoria merupakan organ yang berfungsi untuk menyerap makanan dari substrat atau inang tempat hidup jamur, dan organ ini memiliki kemampuan untuk menembus jaringan substrat.
 Miselium adalah kumpulan dari hifa-hifa yang bercabang. Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapatkan makanan. Terdapat dua macam miselium pada jamur yaitu sebagai berikut.
Jenis Miselium
Fungsi
Miselium vegetatif/somatik
Menyerap zat organik dari lingkungannya
Miselium generatif/reproduktif
Menghasilkan spora untuk perkembangbiakan
 Badan buah (sporofor) merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah dijumpai pada kelompok jamur tertentu. Sporofor ini merupakan bagian jamur yang tampak sehari-hari. Sporofol memiliki variasi dalam hal ukuran, bentuk, warna dan ketahanan hidupnya.
Pada beberapa jenis jamur tubuh buah berukuran sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop, misalnya sel-sel khamir lebarnya berkisar antara 1  5 mikrometer dengan panjang 5  30 mikrometer atau lebih. Biasanya berbentuk bulat seperti bola atau bulat memanjang dan tidak mempunyai alat gerak. Jenis jamur yang lain tubuh buahnya dapat mencapai diameter 20  25 cm dan panjang 25  30 cm. Jamur terbesar yang pernah ditemukan diameternya mencapai 150 cm.
 Spora merupakan alat perkembangbiakan jamur yang utama. Spora jamur dibedakan menjadi dua jenis yaitu spora aseksual dan spora seksual. Dan masing-masing jenis spora tersebut juga ada beberapa macamnya yang memiliki perbedaan dalam hal fungsi seperti yang diperlihatkan pada tabel berikut.
Jenis Spora Aseksual Jamur
Konidiospora
Merupakan konidium yang terbentuk di ujung atau di sisi hifa. Ada yang berukuran kecil, bersel satu yang disebut mikrokonidium, sebaliknya konidium yang berukuran besar dan bersel banyak disebut makrokonidium.
Sporangiospora
Merupakan spora bersel satu yang terbentuk dalam kantung yang disebut sporangium, pada ujung hifa khusus. Ada dua macam sporangiospora yang tidak bergerak (nonmotil) disebut aplanospora dan sporangiospora yang dapat bergerak karena mempunyai flagela yang disebut zoospora.
Oidium/artrospora
Yaitu spora bersel tunggal yang terbentuk karena terputusnya sel-sel hifa.
Klamidospora
Merupakan spora bersel satu, berdinding tebal, dan sangat resisten terhadap keadaan yang buruk. Spora ini terbentuk dari sel-sel hifa yang somatik.
Blatospora
Merupakan tunas/kuncup pada sel-sel khamir.
Jenis Spora Seksual Jamur
Askospora
Merupakan spora bersel satu yang terbentuk di dalam kantung yang dinamakan askus. Dalam setiap askus terdapat askospora
Basidiospora
Merupakan spora bersel satu yang terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium.
Zygospora
Merupakan spora besar berdinding tebal, terbentuk dari ujung-ujung dua hifa yang serasi yang dinamakan gametangia.
Oospora
Merupakan spora yang terbentuk dari pertemuan antara gamet betina (oogonium) dan gamet jantan (anteridium), sehingga akan terjadi pembuahan (oosfer) dan akan menghasilkan oospora.
 Enzim hidrolitik ekstraseluler merupakan enzim untuk menguraikan zat makanan yang masih berupa senyawa kompleks sebelum diabsorbsi oleh jamur. Proses penguraian zat makanan tersebut terjadi di luar sel.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru