Loading...

Gambar dan Tahapan Siklus Hidup Plasmodium Di Tubuh Manusia & Nyamuk

Advertisement
Kamu pasti pernah mendengar penyakit malaria, yang merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar bagi manusia sepanjang zaman. Tahukah kamu apa penyebab penyakit tersebut? Nyamuk malaria? Tentu bukan. Nyamuk malaria yang memiliki nama ilmiah Anopheles hanyalah pembawa dan penyebar penyakit tersebut atau disebut vektor penyakit. Jadi, apakah penyebabnya? Penyebabnya adalah Plasmodium, salah satu makhluk hidup dari Kingdom Protista dan masuk dalam kelas Sporozoa.

Plasmodium merupakan penyebab utama penyakit malaria. Plasmodium yang dikenal saat ini ada empat macam, yakni:
 Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria tropika. Plamodium ini mempunyai masa sporulasi (masa pembentukan spora) sekitar 1 hari (1 x 24 jam).
 Plasmodium vivax merupakan penyebab penyakit malaria tertiana. Masa sporulasinya setiap 2 x 24 jam.
 Plasmodium malariae merupakan penyebab penyakit malaria quartana. Masa sporulasinya setiap 3 x 24 jam.
 Plasmodium ovale merupakan penyebab penyakit limpa. Masa sporulasinya setiap 48 jam.

Lalu sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah, bagaimana caranya Plasmodium dapat menyebabkan penyakit malaria? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, tentu kita harus mengetahui daur hidup Plasmodium mulai siklus di dalam tubuh nyamuk sampai masuk ke dalam tubuh manusia. Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar.

Siklus Hidup Plasmodium
Siklus hidup Plasmodium ditemukan oleh Ronald Ross dan Grassi. Reproduksi secara aseksual terjadi di dalam tubuh manusia secara skizogoni(pembelahan diri dalam tubuh inang tetap) dan pada tubuh nyamik Anopheles betina secara sporogoni (pembentukan spora pada inang sementara). Sedangkan reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan gamet. Gambar daur hidup Plasmodium pada face di dalam tubuh nyamuk dan manusia diperlihatkan pada gambar berikut.
Gambar dan Tahapan Siklus daur fase Hidup Plasmodium penyebab penyakit malaria Di Tubuh Manusia & Nyamuk
Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual/skizogoni)
Apabila seekor nyamuk Anopheles betina menghisap darah secara otomatis juga mengeluarkan kelenjar saliva (liur) yang mengandung zat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah. Bersama zat antikoagulan tersebut, keluarlah sporozoit dan masuk ke dalam tubuh manusia. Kemudian bersama aliran darah sampailah sporozoid-sporozoid tersebut pada hati. Tahapan atau fase di dalam hati manusia ini disebut dengan tahap eksoeritrositer.

Ketika sporozoid berada di dalam hati, dimulailah reproduksi aseksual (pembelahan eksoeritrositik) selama 7 sampai 14 hari yang menghasilkan 10.000 sampai 30.00 sel anak yang disebut merozoit yang menyerang sel darah merah.  Fase yang terjadi di dalam sel darah merah manusia ini disebut dengan tahap eritrositer. Merozoit yang berada di dalam sel darah merah disebut tropozoit. Kemudian lambat laun tropozoit akan berubah menjadi skizon dewasa.

Di dalam sel darah merah, skizon yang sudah dewasa (matang) membelah lagi secara aseksual (pembelahan eritrositik) yang menghasilkan antara 8 sampai 16 merozoit setiap 48 atau 72 jam bergantung dari jenis Plasmodium. Merosoit dilepaskan bersamaan pecahnya sel darah merah (sporulasi) yang siap untuk menginfeksi sel darah merah yang baru. Kejadian ini berlangsung secara berulang-ulang sehingga dalam waktu singkat dalam tubuh terdapat banyak sekali merozoit.

Bersamaan dengan pecahnya sel darah merah, dikeluarkan senyawa racun yang dihasilkan merozoit sehingga penderita akan timbul rasa menggigil kedinginan yang diikuti perasaan demam panas. Setelah beberapa waktu, merozoit-merozoit tersebut akan berubah menjadi gametosit (calon sel gamet jantan dan betina). Dengan demikian, secara garis besar, tahapan atau fase daur hidup plasmodium di dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut.
Sporozoit  merozoit  tropozoit  skizon  merozoit  gametosit

Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual/sporogoni)
Jika darah manusia dihisap oleh nyamuk Anopheles betina, maka di dalam tubuh nyamuk gametosit akan berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan makrogamet (gamet betina). Jika makrogamet dan mikrogamet melebur, maka terbentuklah zigot. Kemudian zigot akan berubah menjadi ookinet yang bentuknya seperti cacing.

Setelah itu, ookinet akan bergerak menerobos dinding usus/perut nyamuk dan kemudian membulat, yang disebut ookista. Dari ookista ini akan dihasilkan beribu-ribu sporozoit. Sporozoit akan sampai pada kelenjar air liur nyamuk dan apabila nyamuk menggit manusia, maka siklus hidup Plasmodium akan terulang kembali. Dengan demikian, secara garis besar tahapan atau fase siklus hidup Plasmodium di dalam tubuh nyamuk adalah sebagai berikut.
Makrogamet + mikrogamet  zigot  ookinet  ookista  sporozoit

Post a Comment

  1. Bisa jelaskan gambarnya lebih terperinci
    Terimah kasih!

    ReplyDelete

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru