Pengelompokkan Bakteri Berdasarkan Kebutuhan Oksigen dan Contohnya
https://www.biologijk.com/2017/08/klasifikasi-bakteri-berdasarkan-kebutuhan-oksigen.html
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Tentunya kalian sudah mengenal 10 ciri-ciri makhluk hidup. Salah satunya adalah bernafas. Setiap makhluk hidup pasti melakukan proses respirasi agar dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Respirasi ini sendiri melibatkan reaksi biokimiawi dalam proses metabolisme di dalam tubuh dan menghasilkan energi. Energi hasil proses respirasi inilah yang digunakan oleh setiap organisme untuk melakukan aktivitasnya.
Meskipun bakteri merupakan organisme uniseluler (bersel tunggal) prokariotik, tetapi bakteri juga digolongkan sebagai makhluk hidup sehingga pada bakteri juga ditemukan aktivitas repirasi. Namun respirasi pada bakteri berbeda dengan respirasi pada organisme eukariotik karena ada bakteri yang dalam proses respirasinya memerlukan oksigen dan ada pula yang tidak memerlukan oksigen.
Karena perbedaan tersebut, maka kebutuhan akan oksigen dijadikan sebagai salah satu dasar dalam klasifikasi atau penggolongan bakteri. Dasar klasifikasi bakteri ini membagi bakteri ke dalam dua kelompok yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen (bakteri aerob) dan bakteri yang tidak membutuhkan oksigen (bakteri anaerob). Dan kelompok bakteri anaerob dibagi lagi menjadi 2 jenis yaitu bakteri anaerob obligat dan bakteri anaerob fakultatif. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
#1 Bakteri Aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang cukup tersedia oksigen. Oksigen diperlukan untuk memecah bahan organik (zat makanan) sehingga diperoleh energi. Bakteri jenis ini menyukai tempat hidup yang dapat berhubungan dengan udara bebas. Contoh bakteri aerob adalah Bacillus substilis, Pseudomonas aeruginosa, Mycobacterium tuberculosis danThiobacillus ferooxidans, Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter.
Nitrosomonas dan Nitrosococcus disebut sebagai bakteri nitrit karena bakteri ini mengoksidasi amonia dan proses pengoksidasian ini dinamakan nitrifikasi. Proses nitrifikasi ini dapat dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi kimia sebagai berikut.
2NH3 (amonia) + 3O2 (oksigen) → 2HNO2 (nitrit) + 2H2O (air) + Energi
Sedangkan bakteri Nitrobacter disebut sebagai bakteri nitrat karena bakteri ini mengoksidasi ion nitrit menjadi nitrat. Proses oksidasi ion nitrit ini dapat dituliskan dalam bentuk reaksi kimia sebagai berikut.
2HNO2 (nitrit) + 2O2 (oksigen) → 2HNO3 (nitrat)
#2 Bakteri Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak memerlukan oksigen bebas untuk memperoleh energinya. Energi diperoleh bakteri ini dari proses perombakan senyawa organik tanpa menggunakan oksigen. Proses perombakan ini disebut dengan proses fermentasi. Bakteri anaerob dibedakan menjadi dua macam, yaitu bakteri anaerob obligat dan bakteri anaerob fakultatif.
a) Bakteri Anaerob Obligat
Bakteri anaerob obligat tidak memerlukan oksigen bebas untuk melangsungkan proses respirasi. Bakteri ini hanya dapat tumbuh di tempat yang tidak mengandung oksigen dan akan teracuni bahkan mati jika ada oksigen. Untuk proses respirasinya, bakteri jenis ini memiliki enzim tertentu yang spesifik guna memecah bahan organik (menghasilkan energi) dalam keadaan anaerob (tanpa oksigen).
Contoh bakteri anaerob obligat adalah Bacteroides Fragilis (bakteri yang menyebabkan abses atau nanah di usus), Pevotella melaninogenica (bakteri yang menyebabkan terbentuknya abses pada rongga mulut dan faring), Peptostreptococcus (bakteri yang menyebabkan terbentuknya abses pada otak dan genitali wanita) dan Clostridium Tetani.
Bakteri Clostridium Tetani ini menyebabkan tetanus, yang biasa terjadi akibat tertusuk paku, karena itu paku yang masuk melewati kulit akan membuat sebuah ruang antara jaringan dan paku tersebut, sehingga menciptakan keadaan anaerob (tidak ada oksigen) dan disitulah menjadi lingkungan yang ideal untuk bakteri tumbuh.
a) Bakteri Anaerob Fakultatif
Bakteri anaerob fakultatif dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan dengan konsentrasi oksigen yang rendah. Oksigen tidak diperlukan dalam pembentukan energi, tetapi dapat memacu proses metabolisme, sehingga keberadaan sedikit oksigen mengakibatkan proses respirasi lebih efisien dibandingkan keadaan anaerob.
Contohnya bakteri anaerob fakultatif adalah Streptococcus pneumoniae (bakteri penyebab penyakit pneumonia), Escherichia coli (bakteri yang hidup di usus besar manusia dan sebagian besar bersifat apatogen), Staphylococcus aureus (penyebab bisul dan infeksi pada kulit) serta bakteri Aerobacter aerogenes.
Demikianlah artikel tentang pengelompokkan bakteri berdasarkan kebutuhan akan oksigen yang meliputi bakteri aerob, anaerob, anaerob obligat dan anaerob fakultatif beserta contohnya lengkap. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
kalau fun factnya ada tidak ?
ReplyDeletetidak ada...
Delete