7 Virus Penyebab Penyakit Pada Hewan Beserta Gejala yang Ditimbulkan, Cara Penularan dan Pecegahannya
https://www.biologijk.com/2017/05/virus-penyebab-penyakit-pada-hewan.html
Daftar Materi Biologi
Advertisement
Baca Juga:
Tahukah kalian apa itu rabies? Rabies adalah sejenis penyakit yang menyerang hewan vertebrata seperti anjing. Penyebab penyakit ini adalah virus. Lalu tahukah kalian apa nama virus yang menyebabkan penyakit rabies tersebut? Untuk menjawab pertanyaan ini silahkan kalian baca penjelasan-penjelasan dibawah ini dengan seksama.
1. Virus Penyebab Penyakit Rabies
Rabies merupakan infeksi akut pada susunan saraf pusat. Penyakit rabies disebabkan oleh virus Rhabdhovirus yang juga dapat menular ke manusia melalui gigitan atau air liur hewan yang terinfeksi virus rabies. Hewan yang dapat terkontaminasi virus rabies adalah hewan berdarah panas seperti anjing, serigala, rubah, tikus, kucing, kelalawar, kelinci, sapi, kuda dan kambing.
Virus rabies merusak sel saraf dan menyebabkan hewan takut air (hidrofobi) serta menyebabkan hewan tersebut menjadi agresif sehingga dapat menyerang manusia. Reproduksi virus rabies terjadi di dalam otot dan menyebar hingga susunan saraf pusat. Penyakit rabies sering disebut juga dengan penyakit anjing gila.
Ciri-ciri anjing yang terkena virus rabies yaitu anjing tampak tidak sehat, agresif, gelisah, lidah terjulur, mengeluarkan air liur yang berlebihan, suka menyendiri di tempat gelap, ekor ditekuk diantara kedua kaki belakang, takut akan cahaya dan suara kebisingan serta ingin menggigit apa saja disekitarnya baik benda maupun orang.
Sedangkan gejala rabies yang dialami manusia adalah sakit kepala, mual muntah, lesu, hidrofobi, sakit tenggorokan, otot kaku, demam, berhalusinasi serta peningkatan sekresi keringat dan air liur. Infeksi rabies dapat dicegah dengan pemberian vaksin rabies. Vaksin rabies ditemukan oleh Louis Pasteur.
2. Virus Penyebab Penyakit Flu Burung
Penyakit flu burung disebabkan oleh virus Avian influenza tipe A (H5N1). Virus jenis ini menyerang hewan unggas seperti burung dan ayam serta dapat juga menular ke manusia. Virus influenza ada 3 tipe, yaitu A, B dan C. Virus influenza tipe A ada beberapa strain, yaitu H1N1 (virus flu babi), H3N2, H5N1, H9N2 dan sebagainya.
Penggunaan huruf H dan N pada setiap strain virus artinya adalah Hemaglutinin dan Neuraminidase. Virus influenza tipe A merupakan jenis yang sangat berbahaya karena virus ini dapat menyebabkan epizootik (epidemik pada hewan) dan juga panzootik (berdampak pada berbagai spesies hewan cakupan wilayah yang luas).
Ciri-ciri unggas yang terkena flu burung akan mengalami dua gejala yaitu gejala ringan dan gejala parah. Gejala ringan seperti produksi telur menurun, pilek, batuk dan bersin sedangkan gejala parahnya adalah hilangnya nafsu makan, sistem koordinasi dan energi serta cangkang telur lunak atau cacat dan juga terjadi perubahan warna ungu pada pial, kepala, kelopak mata, sisir dan lutut kaki.
Untuk mencegah penyebaran virus flu burung diperlukan tindakan yang masive yaitu dengan pemusnahan massal hewan-hewan unggas yang terinfeksi virus flu burung. Pemusnahan massal ini dilakukan dengan cara pembakaran siklus hidup virus dapat terputus.
3. Virus Penyebab Penyakit Tetelo (Sampar Ayam)
Penyakit tetelo disebabkan oleh Newcastle disease virus (NDC) sehingga penyakit ini disebut juga New Castle Disease (NCD). Virus tetelo merupakan jenis Paramyxovirus yang menyerang sistem saraf pada unggas seperti ayam yang menyebabkan unggas mencret dan batuk-batuk sehingga penyaki tetelo sering disebut parrot fever.
Tanda-tanda hewan unggas yang terinfeksi virus NCD adalah nafas terengah-engah disertai batuk-batuk, tidak nafsu makan, tremor otot, sayap terkulai lemah, serta hilangnya keseimbangan yang mengakibatkan tubuhnya berputar-putar dengan kepala tertekuk. Penyakit tetelo dapat menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian pada unggas.
Penularan infeksi virus tetelo dapat terjadi melalui kontak langsung antara unggas sehat dengan kotoran unggas yang terinfeksi serta melalui cairan lendir yang keluar dari hidung, mulut dan mata. Virus NCD mampu menyebar cepat di antara unggas yang dipelihara dalam satu kurungan seperti ayam yang diternakan untuk tujuan komersil.
Penyakit tetelo sangat mudah menular, sehingga tindakan karantina dan vaksinasi menjadi sangat penting untuk mencegah penyebarluasan penyaki hewan yang satu ini.
4. Virus Penyebab Penyakit Mulut dan Kuku
Penyakit mulut dan kuku atau dalam istilah asing disebut Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit yang menginfeksi bagian mulut dan kaki hewan ternak seperti kerbau, sapi, kambing, babi, domba dan hewan liar berkuku belah seperti gajah. Peyakit ini disebabkan oleh virus Coxsachie.
Penularan virus FMD dapat melalui udara, kontak langsung, makanan dan peralatan yang terkontaminasi virus. Gejala yang dialami hewan ternak yang terinfeksi adalah lesu, gelisah, dehidrasi, malas berdiri, pincang, demam tinggi, banyak mengeluarkan air ludah (saliva), dan nafsu makan berkurang.
Gejala khas dari penyakit mulu dan kuku adalah timbul vesikula (cairan bening bewarna kuning kemerahan dan mudah terkelupas) pada:
- Bagian lidah
- Mukosa pipi
- Gusi
- Langit-langit mulut dan
- Ujung kaki
Selain itu, pada hewan dewasa, infeksi virus Foot and Mouth Disease akan menyebabkan penurunan berat badan yang tidak dapat pulih selama beberapa bulan, pembengkakan pada testis hewan jantan dan pada hewan ternak seperti kambing dan sapi, produksi susu dapat menurun secara signifikan.
Penyakit FMD dapat ditanggulangi dengan cara vaksinasi, pengawasan yang ketat, pembatasan perdagangan, karantina atau bahkan pembunuhan hewan yang terbukti terinfeksi leh virus Foot and Mouth Disease.
5. Virus Penyebab Penyakit Tumor (Kutil)
Penyakit tumor atau kutil tidak hanya dapat terjadi pada manusia , karena pada hewan penyakit ini juga dapat dijumpai. Contoh hewan yang dapat terjangkit penyakit tumor atau kutil adalah ayam dan sapi. Pada ayam, penyakit tumor disebabkan oleh virus Rous sarcoma virus (RSV) Sedangkan pada sapi, penyakit tumor atau kutil disebabkan oleh virus Bovine papillomavirus.
Infeksi virus RSV dan papillomavirus umumnya terjadi pada sel-sel di jaringan epitel kulit dan juga pada membaran mukosa. Namun pada sapi, infeksi virus lebih spesifik yaitu pada bagian hidung, gland penis, leher, kepala, saluran pencernaan dan vesika urinaria.
6. Virus Penyebab Penyakit Feline Panleukopenia
Penyakit Feline Panleukopenia (FPL) disebabkan oleh virus Feline parvo. Virus ini termasuk ke dalam famili Parvoviridae. Virus FPL umumnya menyerang kucing. Infeksi virus FPL berpusat pada jaringan dengan sel yang aktif membelah seperti pada jaringan sumsum tulang belakang, limfa dan epitel.
Akibat dari infeksi virus Feline parvo adalah menurunnya produksi sel darah merah pada hewan yang terjangkit penyakit. Gejala yang ditunjukkan pada kucing yang terinfeksi virus FPL adalah demam, anoreksia (hilang nafsu makan) 2-7 hari, muntah dan radang usus, tingkat kematian pada kucing yang terinfeksi virus FPL mencapai 75%.
7. Virus Penyebab Penyakit Rinderpest
Penyakit Rinderpest yang juga disebut pes sapi disebabkan oleh Rinderpest virus. Virus ini menyerang sapi, kerbau domestik dan beberapa spesies lain dari hewan berkuku genap (ungulata) seperti kerbau liar, antelop, rusa, jerapah, dan babi hutan. Virus rinderpest merupakan virus RNA dari jenis paramyxovirus.
Gejala yang dialami hewan yang terinfeksi virus rinderpest antara lain demam, erosi mulut, tenesmus dan nekrosis limfoid. Tingkat kematian akibat infeksi virus ini mencapai 100%. Penularan pes sapi dapat melalui kontak langsung, air yang terkontaminasi bahkan melalui udara.
Demikianlah artikel tentang macam-macam virus penyebab penyakit pada hewan beserta gejala yang ditimbulkan, cara penularan dan pecegahannya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
Terima kasih ini sangat membantu:)
ReplyDeletesama-sama
Delete