Loading...

40 Macam Peranan Protista yang Merugikan (Penyebab Penyakit) Pada Manusia, Hewan dan Tumbuhan

Advertisement
Pernahkan kamu menderita sakit disentri? Jika pernah, apakah yang kamu rasakan? Ketika kita terserang penyakit ini, perut akan terasa sakit sekali. Gejala penyakit ini, antara lain sering buang air besar yang disertai lendir dan darah. Disentri termasuk jenis penyakit yang menular.

Seperti yang kamu ketahui, penyakit menular umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri, tetapi tidak demikian dengan disentri. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa penyakit ini disebabkan oleh mikroba, yaitu sejenis hewan kecil (mikroskopis) berukuran 20-30 milimikron dan dapat hidup di dalam usus manusia. Bagaimanakah mereka bisa masuk ke dalam tubuh manusia?

Tahukah kamu hewan tersebut masuk melalui makanan atau minuman yang tercemar. Oleh karena itu, makanan dan minuman sebaiknya dimasak terlebih dahulu sampai matang. Hewan penyebab penyakit disentri termasuk golongan Kingdom Protista, seperti tampak pada gambar di bawah ini, yaitu dari kelompok Amoeba.
40 Macam Peranan Protista yang Merugikan (Penyebab Penyakit) Pada Manusia, Hewan dan Tumbuhan
Protista dalam kehidupan manusia dapat memberikan keuntungan dan juga kerugian. Banyak anggota dari kingdom ini bersifat parasit, baik bagi manusia maupun makhluk hidup lainnya. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai macam-macam organisme Protista yang menyebabkan penyakit baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan. Namun sebelum itu kita sedikit membahas tentang pengertian, ciri, dan klasifikasi Protista ini.

Pengertian Protista
Protista diduga sebagai hewan pertama kali yang hidup di dunia ini. Istilah Protista diambil dari bahasa Yunani, yaitu protos yang berarti pertama/mula-mula, dan kritos berarti membuat/menyusun. Mereka mulai hidup di dunia ini sekitar 1-2 miliar tahun yang lalu, makhluk ini membuat para ilmuwan ragu-ragu karena mirip dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Untuk itulah dibuat golongan tersendiri, yaitu kingdom Protista.

Protista merupakan kelompok mikroorganisme eukariotik, belum terdapat diferensiasi jaringan, dan menunjukkan kemiripan morfologi dan fisiologi dengan hewan, tumbuhan, atau jamur. Kebanyakan Protista adalah organisme uniseluler mikroskopis, namun ada pula yang multiseluler atau berkoloni dengan banyak sel.

Koloni Protista dapat membentuk organisasi sel yang menyerupai organisme tingkat tinggi. Kamu dapat mengamati Protista dengan mudah menggunakan mikroskop cahaya karena panjangnya mencapai 5 μm  3 mm. Tidak semua Protista berukuran mikroskopis, jenis ganggang cokelat dapat mencapai panjang 60 meter atau lebih.

Beberapa kelompok Protista dapat bergerak bebas (motil), sedangkan yang lain hidup menetap selamanya atau pada periode tertentu dari siklus hidupnya. Banyak kelompok yang dapat membentuk spora atau kista jika lingkungan tidak menguntungkan.

Ciri-Ciri Protista
Dari hasil penelitian ditemukan bahwa hewan ini merupakan organisme yang tubuhnya bersel tunggal atau uniseluler, tetapi ada juga yang bersel banyak/multiseluler tetapi hanya beberapa di antaranya. Cara hidupnya ada yang membentuk koloni (berkelompok).

Bagaimana dengan tempat hidupnya? Habitat umumnya di tempat yang lembap, misalnya di laut, air tawar, tanah yang lembap, bahkan ada yang hidup di jaringan organisme lain sehingga hewan ini termasuk organisme akuatik.

Bagaimana dengan cara perkembangbiakannya dan cara mendapatkan makanannya? Untuk mempertahankan jenisnya, mikroba ini berkembang biak dengan cara membelah diri, misalnya pembelahan biner. Cara yang demikian merupakan perkembangbiakan secara aseksual.

Tetapi ada juga yang bereproduksi secara seksual, yaitu dengan penyatuan dua gamet. Sedangkan cara perkembangbiakan Protista secara seksual dibedakan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
 Isogami (penyatuan dua gamet yang dapat bergerak/motil yang sama bentuk dan ukurannya).
 Oogami (penyatuan dua gamet yang tidak bergerak/inmotil yang berbeda ukuran dan bentuknya).
 Anisogami (penyatuan dua gamet yang bergerak/motil yang berbeda ukuran dan bentuknya).

Bagaimana cara Protista memenuhi kebutuhan makanannya? Pada saat ada cahaya, mereka membuat makanannya sendiri karena mereka memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis atau bersifat fotoautotrof dan sebaliknya, pada saat gelap mereka bersifat heterotrof.

Klasifikasi Protista
Anggota Protista sangat beragam, sehingga untuk mempermudah dalam mempelajarinya, maka para ahli taksonomi membagi Protista dalam tiga kategori yaitu:

Kelompok pertama sering disebut sebagai Protista yang menyerupai tumbuhan. Disebut demikian karena makhluk hidup ini bersifat autotrof (dapat menghasilkan makanan sendiri) sehingga dapat berfungsi sebagai produsen. Kelompok tersebut memperoleh makanan melalui proses fotosintesis karena mereka memiliki kloroplas.

Kelompok berikutnya adalah protista yang menyerupai fungi atau jamur. Kelompok ini disebut demikian karena bersifat heterotrof atau tidak dapat membuat makanannya sendiri. Protista tersebut bersifat sebagai konsumen dan dekomposer (pengurai), yaitu memperoleh makanan dari bahan organik yang telah jadi.

Kelompok terakhir adalah protista yang menyerupai hewan dan bersifat sebagai konsumen. Protista ini mendapatkan makanannya dengan cara memakan bakteri, protista lain, atau memakan sel-sel sisa organisme multiseluler (bersel banyak).

Contoh Protista Penyebab Penyakit pada Manusia, Hewan dan Tumbuhan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, protista ada yang bersifat menguntungkan dan adapula yang bersifat merugikan pada manusia, hewan dan tumbuhan. Kenapa dikatakan merugikan? Karena banyak anggotanya yang bersifat parasit. Karena bersifat parasit tentu akan menyebabkan penyakit. Lalu apa saja organisme protista yang menyebabkan penyakit tersebut? Berikut ini adalah contoh jenis protista yang menyebabkan penyakit bagi makhluk hidup lain.
 Entamoeba ginggivalis, merupakan Rhizopoda parasit dalam tubuh manusia. Organisme ini menyebabkan kerusakan gigi dan gusi (penyakit ginggivitis).
 Entamoeba hystolitica, juga merupakan kelompok Rhizopoda yang menyebabkan penyakit disentri atau dikenal dengan penyakit amebiasis.
 Trypanosoma gambiense, menyebabkan penyakit tidur pada manusia di benua Afrika. Hospes perantaranya adalah lalat Tse tse jenis Glosina palpalis.
 Trypanosoma rhodesiense, juga menyebabkan penyakit tidur pada manusia dengan hospes (inang) perantaranya adalah lalat Tse tse jenis Glosina morsitans.
 Trypanosoma evansi, menyebabkan penyakit surra (malas) pada hewan ternak. Hospes perantaranya adalah lalat Tabanus.
 Trychomonas vaginalis, menyebabkan penyakit pada alat kelamin wanita (keputihan) dan juga pada saluran kelamin pria.
 Trychomonas homini, hidup di dalam alat pencernaan, namun tidak patogen.
 Trychomonas foetus, menyebabkan abortus (keguguran) spontan pada ternak.
 Trypanosoma cruzi, menyebabkan penyakit chagas (anemia) pada anak-anak.
 Trypanosoma brucei, menyebabkan penyakit nagana pada hewan ternak.
 Leishmania donovani, menyebabkan penyakit kala azar (leishmaniasis) pada manusia. Penyakit ini ditandai dengan gejala hari dan limpa membengkak, serta demam yang berkepanjangan. Hospes perantaranya adalah nyamuk Pholobotamus.
 Leishmania tropica, juga menyebabkan penyakit leishmaniasis yaitu menyebabkan leiso (luka patologis) pada kulit atau organ pencernaan.
 Trichonympha dan Myxotricha, merupakan jenis Flagellata yang hidup di dalam usus rayap dan membantu rayap untuk mencerna kayu karena dapat mengeluarkan enzim selulosa. Enzim ini membuat partikel kayu tersebut menjadi lebih lunak, sehingga mudah dirombak dan terurai menjadi bagian-bagian kecil lalu diserap oleh rayap. Bahan yang diserap ini sebagian dibutuhkan oleh rayap dan sebagian untuk kelangsungan hidup Flagellata.
 Giardia lamblia, merupakan satu-satunya Protozoa usus yang menimbulkan penyakit disentri/diare dan kejang-kejang di bagian perut. Protozoa ini ditemukan dalam duodenum/usus dua belas jari. Penularannya melalui makanan atau minuman yang tercemar dan melalui kontak dari tangan ke mulut.
 Balantidium coli, adalah anggota Ciliata yang bersifat parasit pada manusia, yaitu menyebabkan penyakit diare berdarah yang gejalanya sama dengan penyakit diare biasa. Inang perantara penyakit ini adalah babi, yaitu melalui makanan/minuman yang tercemar oleh kotoran babi yang mengandungBalantidium coli.
 Plasmodium, adalah anggota dari Sporozoa yang menyebabkan penyakit malaria. Ada 4 jenis Plasmodium dengan 4 jenis penyakit malaria yang disebabkannya, yaitu:
 Plasmodium vivax, merupakan penyebab malaria tersiana yang bersifat tidak ganas, gejalanya adalah suhu badan panas dingin berganti-ganti setiap 2 hari sekali (48 jam).
 Plasmodium ovale, merupakan penyebab malaria tersiana yang ganas, gejalanya sama dengan pada malaria tersiana.
 Plasmodium malariae, penyebab malaria kuartana yang bersifat tak ganas, gejalanya suhu badan panas dingin setiap 3 hari sekali (72 jam).
 Plasmodium falciparum, penyebab malaria kuartana yang bersifat ganas, gejalanya suhu badan panas dingin tak beraturan.
 Toxoplasma gandii, adalah penyebab penyakit toxoplasmosis yang menyerang manusia, kucing, babi, dan kambing. Toxoplasmosis dapat menyebabkan radang pada hati, paru-paru, otot, saraf pusat, dan keguguran. Toxoplasma masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang tercemar kista Toxoplasma dan tidak dimasak secara sempurna dan dapat hidup bertahun-tahun dalam tubuh manusia.
 Babesia bigemina, menyebabkan penyakit demam Texas, Amerika.
 Theleria parva, menyebabkan penyakit demam Pantai Timur Afrika.
 Saprolegnia parasitica, adalah Protista mirip jamur yang bersifat parasit pada sisik dan insang ikan yang terluka.
 Phytoptora infestans, menyebabkan penyakit late blight pada kentang, tomat, dan sebagainya.
 Phytoptora nicotine, parasit dan menyebabkan penyakit pada tanaman tembakau.
 Phytoptora faberi, menimbulkan penyakit pada tanaman karet pada luka bekas sadapan.
 Phytoptora palmifera, parasit dan menyebabkan penyakit pada kelapa.
 Plasmopora viticola, merupakan parasit pada tanaman anggur.
 Pseudoperonospora cubensis, parasit pada tanaman mentimun.
 Albugo candida, parasit pada tanaman kol, kubis, dan kelompok Cruciferae yang lain.
 Plasmodiophora brassicae, menyebabkan penyakit bengkak akar pada tanaman kubis.
 Spongospora subterranean, merupakan parasit pada tanaman kentang.
 Phytium sp., menyebabkan penyakit rebah semai yang merusak bibit tanaman.
 Gymnodinium dan Gonyaulax, adalah anggota Pyrrophyta atau Dinoflagellata (Ganggang Api) yang dapat dijumpai pertumbuhan yang blooming atau red tides (pasang merah) yang menyebabkan air pasang merah dan bersifat beracun di alam sekitar lautan. Beberapa speciesnya sering menghasilkan racun bagi ikan dalam jumlah yang besar, tetapi tidak pada kerangkerang yang hidup. Jika suatu saat Anda memakan kerang hendaknya berhati-hati sebab ada kerang yang terkena racun, bila ini kita makan kita bisa keracunan pula.
 Protogonyaulax catenella, hidup parasit pada tubuh berbagai hewan laut.
 Prototheca wickerhamii, merupakan ganggang patogen yang menyerang manusia yaitu dapat menyebabkan peradangan persendian. Beberapa ganggang yang terbawa udara menyebabkan alergi.
 Cephaleuros, menyerang daun teh, kopi, lada, cengkeh, jeruk, dan lain-lain di daerah tropik dan menimbulkan banyak kerusakan.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru