Loading...

Oomycota (Jamur Air): Pengertian, Ciri, Reproduksi, Contoh dan Peranan bagi Kehidupan

Advertisement
Dahulu Protista mirip jamur sering dikelompokkan ke dalam kingdom Fungi, namun sekarang pada umumnya para ahli telah mengelompokkannya ke dalam kingdom Protista. Protista mirip jamur menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya dalam bentuk uniseluler. Akan tetapi, Protista mirip jamur dapat bergabung dan berkelompok sehingga membentuk organisme multiseluler. Dalam keadaan tersebut, Protista mirip jamur mengalami masa transisi dari uniseluler menuju multiseluler.
Protista mirip jamur atau yang lebih dikenal dengan jamur lendir memiliki susunan sel, cara reproduksi, dan siklus hidup yang berbeda dari jamur. Berdasarkan perbandingan molekuler, jamur lendir mirip dengan beberapa alga walaupun jamur lendir tidak memiliki kloroplas. Protista mirip jamur terdiri atas tiga filum, yaitu sebagai berikut.

Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai definisi, ciri-ciri, cara reproduksi, contoh dan manfaat Oomycota atau jamur air dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar.
Oomycota (Jamur Air): Pengertian, Ciri, Reproduksi, Contoh dan Peranan bagi Kehidupan
Pengertian Oomycota (Jamur Air)
Oomycota atau jamur air adalah kelompok Protista bersel tunggal (uniseluler) yang berfilamen. Angota-anggotanya secara fisik mirip dengan fungi (jamur) sehingga organisme ini pernah dimasukkan sebagai anggota fungi, bahkan hingga sekarang kajian biologinya masih dimasukkan ke dalam mikologi (salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari jamur).

Dalam bahasa Inggris, Oomycota atau Oomycotina disebut juga sebagai water molds (jamur air) karena kebiasaannya yang tumbuh dengan baik dalam kondisi kelembaban yang tinggi dan berair. Selain water molds, Oomycota juga dikenal sebagai white rust (karat putih), dan downy mildew. Kata “oomycota” berarti fungi telur. Istilah ini didasarkan pada cara reproduksi seksual pada jamur air. Beberapa anggota Oomycota bersifat uniseluler dan tidak memiliki kloroplas.

Jamur air memiliki dinding sel terbuat dari selulosa, yang berbeda dengan dinding sel jamur sejati (Fungi) yang terbuat dari polisakarida yang disebut kitin. Yang membedakan jamur air dengan jamur sejati adalah adanya sel biflagellata yang terjadi pada daur hidup jamur air. Sementara jamur sejati tidak memiliki flagella.

Sebagian besar jamur air hidup secara bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan di kolam, danau, atau aliran air. Mereka hidup sebagai pengurai dan berkoloni. Walaupun begitu, ada juga yang hidup pada sisik atau insang ikan yang terluka sebagai parasit. Contoh anggota Oomycotina atau Oomycetes adalah Saprolegnia sp., dan Phytoptora infestans. Selain bersifat parasit, jamur air juga bersifat patogen (dapat menimbulkan penyakit), seperti menyebabkan pembusukan kayu pada kentang dan tomat.

Kenapa Oomycota (Jamur Air) dikelompokkan dalam kingdom Protista bukan Fungi?
Klasifikasi awal menempatkan Oomycota sebagai kerabat jamur sejati (Fungi) karena penampilannya yang mirip miselia yang merupakan salah satu anggota Fungi. Namun, ada beberapa ciri yang unik yang membedakan dengan ciri fungi, yaitu sebagai berikut.
Perbedaan Ciri Oomycota dengan Fungi
Oomycota
Fungi
Dinding sel tersusun atas selulosa
Dinding sel tersusun atas kitin
Dalam fase vegetatif dari pergiliran keturunan, sel-selnya memiliki inti diploid (2n)
Dalam fase vegetatif dari pergiliran keturunan, sel-sel memiliki inti haploid (n)
Dalam siklus hidupnya, sel memiliki dua flagella yang tidak sama panjang.
Dalam siklus hidupnya, sel tidak memiliki flagella

Ciri-Ciri Oomycota (Jamur Air)
Oomycota atau jamur air memiliki ciri atau karakteristik secara umum, antara lain sebagai berikut.
 Sebagian besar bersifat uniseluler (bersel satu)
 Tidak memiliki kloroplas
 Bersifat heterotrof
 Memiliki habitat di perairan tawar seperti kolam, danau atau aliran air serta tempat-tempat yang lembab.
 Struktur sel memiliki flagella (bulu cambuk) untuk berenang di dalam air
 Hidup bebas atau melekat pada sisa-sisa tumbuhan atau hewan
 Ada yang bersifat saprofit sebagai dekomposer (pengurai) yang hidup pada sisa-sisa alga dan hewan yang mati
 Ada juga yang bersifat parasit pada tanaman dan hewan air
 Ada yang bersifat patogen (menyebabkan penyakit)
 Ada yang bersifat motil (cenderung bergerak) karena memiliki alat gerak berupa falgella.
 Dinding sel berupa selulosa
 Mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa tidak bersekat

Cara Reproduksi Oomycota (Jamur Air)
Bagaimana cara jamur air memperbanyak diri? Seperti pada organisme lain, jamur ini berkembang biak secara aseksual (vegetatif) dan juga secara seksual (generatif). Reproduksi aseksual Oomycota yang hidup di air dengan menghasilkan spora berflagel yang disebut zoospora sedangkan yang hidup di darat dengan sporangium dan konidum. Sementara itu, reproduksi seksualnya dengan cara oogami.

Reproduksi Aseksual
Bermula dengan adanya zoosporangium (2n) yang berada pada ujung hifa yang terbentuk dari benang atau hifa yang membengkak. Di dalam sporangium tersebut, dihasilkan spora yang berflagella yang disebut zoospora (2n). Ketika zoospora matang dan jatuh di tempat yang sesuai, maka akan berkecambah dan tumbuh menjadi mycelium baru. Namun jika lingkungan yang tidak memungkinkan, maka Zoospora ini kemudian membentuk sista (2n) untuk bertahan hidup.

Reproduksi Seksual

Reproduksi ini terjadi dengan cara oogami. Di dalam oogonium dibentuk sel telur, sedangkan di dalam anteridium tidak terbentuk sel sperma, tetapi terdapat banyak inti. Jika anteridium bersentuhan/menempel dengan oogonium akan menghasilkan saluran fertilisasi yang akan menembus oogonium dan menyediakan jalan bagi perpindahan inti.

Pembuahan oosfer (sel telur) menghasilkan zigot. Zigot mempunyai dinding tebal dan tahan terhadap kondisi yang tidak menguntungkan, seperti udara dingin dan kekeringan. Zigot akan berkembang menjadi oospora.

Setelah mengalami fase istirahat, intinya mengalami reduksi dan selanjutnya tumbuh menjadi individu baru. Dimana individu baru ini mula-mula berinti empat, tetapi selanjutnya berinti banyak. Selanjutnya zigot mengalami germinasi/ perkecambahan untuk terjadinya pembebasan zigot yang dapat mengalami pembelahan meiosis untuk menghasilkan individu-individu lainnya.

Contoh dan Peranan Oomycota (Jamur Air)
Apa peranan Oomycota dalam kehidupan? Organisme-organisme ini mempunyai sifat ekonomis yang tidak begitu penting namun bisa dibilang bermanfaat untuk skala mikro. Misalnya, Saprolegnia sp. hidup sebagai saprofit pada bangkai-bangkai hewan di air. Dengan demikian, di dalam air tidak dipenuhi bangkai makhluk hidup dan sampah.

Namun selain keuntungan ada juga Oomycota yang menimbulkan kerugian karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jamur ada yang bersifat patogen atau menimbulkan penyakit baik pada hewan maupun tanaman budidaya manusia. Berikut ini beberapa contoh organisme yang termasuk dalam kelompok Oomycota dan peranannya dalam kehidupan.

Pythium sp.
 Phytium sp. hidup saprofit di tanah lembab, tetapi zoospora yang dihasilkannya melalui perkembangbiakan aseksual sedangkan oospora melalui perkembangbiakan seksual.
 Jamur ini dapat menginfeksi tanaman seperti pada persemaian tembakau yang dikenal dengan penyakit patah rebah semai.
 Jamur ini juga dapat menyebabkan penyakit busuk pada kecambah tembakau, kina, bayam, jahe, nenas, dan kemiri.

Phytophtora
Contoh jamur dari golongan genus Phytophora ini adalah sebagai berikut.
 Phytophtora infestans yang hidup parasit dan menimbulkan penyakit pada tanaman kentang, tomat dan sebagainya.
 Phytoptora faberi yang hidup parasit  dan menimbulkan penyakit pada tanaman karet pada bagian luka bekas sadapan.
 Phytophtora nicotianae yang hidup parasit pada tanaman tembakau.
 Phytophtora palmifora yang hidup parasit pada tanaman kelapa.

Pada jamur Phytophtora, ujung-ujung hifa tidak membentuk zoosporangium melainkan membentuk konidium.
 Konidium adalah spora yang dibentuk secara aseksual dan terjadi akibat diferensiasi dari ujung hifa.
 Ujung hifa menyembul di permukaan daun kentang melalui stoma (mulut daun) yang terkena infeksi.
 Phytophtora tidak hanya menyebabkan penyakit pada tanaman kentang, melainkan dapat pula menyebabkan penyakit pada buah cokelat, tanaman lada, kina, kelapa, cengkeh, tembakau, dan jarak.

Saprolegnia sp.
 Jamur ini umumnya hidup saprofit.
 Miseliumnya berkembang di dalam substrat, sedangkan yang terlihat di luar substrat berfungsi untuk perkembangbiakan.
 Jika Anda amati jamur ini dengan mikroskop, di bagian ujung miseliumnya akan tampak sporangium yang menghasilkan zoospora.
 Saprolegnia sp. yang hidup saprofit mudah dikembang-biakkan dengan meletakkan serangga mati atau biji kacang tanah pada cawan berisi air kolam.
 Hifa yang baru tumbuh akan menembus tubuh serangga atau biji kacang tanah untuk mendapatkan makanan.
 Sebagian hifa lainnya akan tumbuh keluar membentuk sporangium penghasil zoospora, sedangkan oogonium dan anteridiumnya berperan pada perkembangbiakan seksual.

Contoh jamur dari Oomycotina lainnya adalah sebagai berikut.
 Achlya sp. yang hidup saprofit.
 Saprolegnia parasitica parasit pada ikan dan telur-telur ikan.
 Lagenidium rabenhorstii  mempunyai hifa bercabang yang hidup parasit dalam sel-sel ganggang.
 Plasmopora viticola hidup parasit pada tanaman anggur.
 Phytium debaryanum menyebabkan busuk pada kecambah.
 Pseudoperonospora cubensis parasit pada tanaman mentimun.
 Albugo candida parasit pada tanaman kol, kubis, dan kelompok Cruciferae yang lain.
 Sclerospora maydis penyebab penyakit bulai pada jagung.

Post a Comment

Mohon berkomentar secara bijak dengan bahasa yang sopan dan tidak keluar dari topik permasalahan dalam artikel ini. Dan jangan ikut sertakan link promosi dalam bentuk apapun.
Terimakasih.

emo-but-icon

Home item

Materi Terbaru